Tungau Debu Rumah (Dermatophagoides spp.)

Tungau Debu Rumah (Dermatophagoides spp.)
21
Jumat, 21 Juni 2024

Dermatophagoides spp. biasa dikenal sebagai tungau debu rumah, adalah arthropoda yang termasuk dalam kelas Arachnida, ordo Acarina, dan subordo Astigmata​​. Spesies yang paling umum meliputi Dermatophagoides farinae, Dermatophagoides pteronyssinus, dan Euroglyphus maynei, yang terutama ditemukan di iklim temperata, sedangkan Blomia tropicalis lebih umum di daerah tropis​​.

Biologi dan Siklus Hidup

Tungau debu rumah berukuran sangat kecil, dengan siklus hidup yang terdiri dari lima tahap: telur, larva, protonimfa, tritonimfa, dan dewasa. Siklus perkembangan dan pertumbuhan populasi mereka sangat dipengaruhi oleh kelembaban relatif (RH) dan suhu lingkungan.

Tungau tumbuh optimal pada suhu sekitar 25°C, dengan pertumbuhan yang lebih lambat pada suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi. Misalnya, siklus hidup D. pteronyssinus berkisar dari 15 hari pada suhu 35°C hingga 122,8 hari pada suhu 16°C​​. Tungau debu rumah memperoleh air dari udara melalui cairan hiperosmotik yang disekresikan dari kelenjar suprakoksal, sehingga kelembaban lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka​​.

Tungau debu rumah hidup di daerah lembab di seluruh dunia. Mereka dapat ditemukan di berbagai tempat dalam ruangan seperti kasur, bantal, karpet, furnitur berlapis kain, dan permukaan lain yang dilapisi kain​​. Mereka memakan kulit mati dan detritus organik lainnya yang terakumulasi di rumah.

Karena tungau debu tidak memiliki sistem pernapasan yang terorganisir, mereka mengandalkan pertukaran gas melalui permukaan tubuh mereka, membuatnya sangat sensitif terhadap kelembaban lingkungan​​.

Selain di rumah, tungau debu juga ditemukan di tempat lainnya. Beberapa spesies, hidup di saluran hidung burung dan mamalia, trakea serangga, folikel rambut mamalia, dan bulu burung. Mereka juga bisa ditemukan di serasah tanah, di mana mereka berperan sebagai pemakan jamur, dan detritivor​​.

Dampak pada Manusia

Dermatitis atopik

Tungau debu rumah adalah salah satu sumber alergen, yang dapat menyebabkan rinitis perenial, asma, hingga dermatitis atopik pada sebagian besar pasien alergi​​. Alergen tersebut berasal dari enzim dari saluran pencernaan mereka yang ditemukan dalam feses dan tubuh tungau.

Kemungkinan sumber alergen lain yaitu enzim yang berkaitan dengan proses pergantian kulit yang terjadi saat tungau tumbuh dari satu tahap kehidupan ke tahap kehidupan berikutnya. Beberapa alergen mungkin berasal dari komponen air liur tungau yang tertinggal pada substrat makanan tempat tungau mencari makan.

Pengendalian dan Manajemen

Pengelolaan efektif tungau debu rumah melibatkan pengurangan populasi dan meminimalisir paparan terhadap alergen mereka

 

Menjaga kelembaban dalam ruangan di bawah 70% sangat penting karena tungau debu memerlukan kelembaban tinggi untuk berkembang. Menggunakan dehumidifier dan pendingin udara berkapasitas tinggi dapat efektif mengurangi populasi tungau​​.

Melapisi kasur dan bantal dengan pelindung khusus dapat secara signifikan mengurangi paparan terhadap tungau debu dan alergen mereka. Pelindung ini biasanya memiliki ukuran pori yang cukup kecil untuk menghalangi tungau.

Mencuci benda pada tempat tidur seperti bantal, guling dan sprei setiap minggu dengan air panas (di atas 55°C) dapat membunuh tungau dan menghilangkan alergen. Vakum secara teratur dengan penyedot debu yang dilengkapi dengan filter partikel efisiensi tinggi (HEPA), sangat penting untuk menghilangkan tungau dan alergen dari karpet dan sprei.

Mengganti karpet dengan lantai keras, gorden kain dengan tirai gulung, dan memilih furnitur berbahan kulit atau vinil daripada kain dapat membantu menciptakan lingkungan yang kurang mendukung bagi tungau ini.

Membekukan barang-barang seperti mainan dan bantal pada suhu -17°C hingga -20°C selama setidaknya 24 jam dapat membunuh tungau. Demikian pula, memanaskan barang-barang pada suhu tinggi (di atas 55°C) dalam pengering selama setidaknya 10 menit bisa efektif​​ membunuh tungau ini.

Beberapa akarisida dan denaturant seperti benzyl benzoate dan asam tannic menunjukkan efektivitas dalam mengurangi populasi tungau, penggunaannya harus dipertimbangkan dengan hati-hati mengikuti protokol penggunaan yang sesuai dengan aturan.

Dermatophagoides spp. sangat umum di banyak rumah, memberikan kontribusi signifikan terhadap penyakit alergi. Memahami biologi mereka dan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang efektif sangat penting dalam mengontrol populasi mereka.

Strategi komprehensif yang melibatkan pengendalian kelembaban, modifikasi lingkungan, pembersihan rutin, hingga aplikasi bahan kimia dapat mengurangi populasi tungau debu dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.

Demikian informasi terkait Tungau Debu Rumah. Semoga bermanfaat, ya!

Apabila sedang mencari perusahaan pengendalian hama berlisensi, Ahli Hama dapat dipilih sebagai lembaga independen terpercaya.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami melalui +62 821-1825-0931.

Author : Ainur Subhan

References:

Arlian, L. G., & Platts-Mills, T. A. (2001). The biology of dust mites and the remediation of mite allergens in allergic disease. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 107(3), S406-S413.

KONSULTASI DENGAN AHLI HAMA