Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem hidup dan kehidupan, system pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan.
Sistem transportasi merupakan elemen dasar infrastruktur yang berpengaruh pada pola pengembangan perkotaan
Kegagalan sistem transportasi, khususnya transportasi publik, akan mengganggu perkembangan suatu wilayah/kota, mempengaruhi efisiensi ekonomi perkotaan, hingga kerugian lainnya.
Di Indonesia, salah satu hal yang masih menjadi pengganggu dalam keberhasilan dalam sistem transportasi publik adalah hama.
Salah satu studi mengenai transportasi publik menemukan bahwa rata-rata sebuah gerbong kereta dapat menampung hingga 1.000 kecoak (yang hidup di belakang panel penerangan, panel langit-langit & di bawah pintu), 200 kutu busuk (di kain kursi), dan hingga 200 pinjal.
Rata-rata bus dapat membawa hingga 500 kecoa, 50 kutu busuk, dan 50 pinjal.
Sayangnya, sebagian besar cerita mengenai hama di transportasi umum tidak akan selesai begitu para penumpang sampai di tempat tujuan. Kutu busuk dan hama lain yang berada di dalam transportasi umum dapat dengan mudah menempel pada pakaian yang dikenakan atau disimpan penumpang di dalam kopernya.
Hanya dengan satu serangga saja yang bersembunyi di dalam pakaian maupun koper penumpang, infestasi besar-besaran dapat menyebar di tempat tinggal para penumpang transportasi publik ini.
Pada artikel ini, kita akan mengulas mengenai strategi-strategi pengendalian hama di transportasi publik.
Transportasi publik merupakan tempat yang sangat rentan akan hama
Sistem transportasi umum di kota besar maupun kecil mengalami pergantian penumpang yang konstan, sehingga menjadikannya sangat rentan terhadap berbagai masalah hama.
Selain itu, singkatnya waktu penyelesaian kereta api dan sarana transportasi lainnya sering kali menyebabkan kereta api dan sarana transportasi lainnya tidak diperiksa dan dibersihkan secara menyeluruh sebagaimana mestinya.
Menurut survei tahun 2015 yang dilakukan oleh National Pest Management Association, 29% pembasmi hama profesional di AS menangani kutu busuk di transportasi umum (kereta/bus/taksi), naik sekitar 8% jika dibandingkan pada tahun 2013.
Meskipun bukan hama musiman, 67% koresponden mengatakan musim panas menjadi musim dengan keluhan kutu busuk yang paling banyak, terutama karena meningkatnya jumlah perjalanan yang dilakukan masyarakat, penggunaan transportasi umum, dan meningkatnya jumlah orang yang menginap di hotel.
Berbagai hama bersarang di transportasi publik
Meskipun kutu busuk di kendaraan angkutan umum menyebabkan ketakutan terbesar di kalangan penumpang, hama ini bukanlah satu-satunya hama yang dapat ditemui di kendaraan umum.
Pinjal, kutu rambut, serta kecoa yang bersembunyi di lipatan pakaian atau sudut gelap koper, juga dapat bersembunyi di dalam kendaraan umum dan mencari inang baru untuk dihinggapi.
Strategi-strategi pengendalian hama yang dapat dilakukan oleh penumpang
Kereta/Bis:
Taxi:
Pesawat:
Nah, demikian ulasan singkat terkait strategi-strategi pengendalian hama di transportasi publik.
Author: Saila Rachma
REFERENSI
Daniel Mackie. (2015). Pests on Public Transportation. https://www.greenleafpestcontrol.com/2015/12/pests-public-transportation/ diakses pada tanggal 08 Oktober 2023.
McLeod, S. (2017). Urban Public Transport: Planning Principles and Emerging Practice. Journal of Planning Literature, SAGE, p.223–239.
Schofer, J. L. (2018). Mass Transportation. USA: Encyclopædia Britannica.