Pengendalian nyamuk di lingkungan rumah sakit adalah tantangan kritis, terutama di wilayah tropis di mana nyamuk menjadi vektor penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan Zika.
Salah satu pendekatan inovatif dalam pengendalian nyamuk adalah penggunaan atraktan yang memediasi perilaku oviposisi nyamuk. Atraktan ini memanfaatkan isyarat visual dan kimiawi untuk menarik nyamuk betina agar bertelur di lokasi tertentu.
Dalam konteks bisnis rumah sakit, penggunaan atraktan ini dapat memberikan dampak yang signifikan, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi operasional rumah sakit itu sendiri.
Artikel ini akan membahas mengenai manfaat atraktan dalam mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan nyamuk, khususnya di lingkungan rumah sakit. Yuk simak uraian di bawah ini.
Penggunaan atraktan dalam lingkungan rumah sakit bisa menjadi strategi efektif untuk mengurangi populasi nyamuk secara signifikan.
Atraktan untuk oviposisi nyamuk bekerja dengan memanfaatkan feromon larva dan pupa, serta semiokimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme, tumbuhan, dan senyawa volatil lainnya.
Sebagai contoh, feromon oviposisi seperti erythro-6-acetoxy-5-hexadecanolide telah diidentifikasi sebagai atraktan kuat bagi spesies nyamuk seperti Cx. quinquefasciatus dan Cx. tarsalis. Selain itu, senyawa yang dihasilkan dari fermentasi mikroba seperti fenol, 4-metilfenol, indol, dan 3-metilindol juga dapat menarik nyamuk untuk bertelur di perangkap yang telah dipersiapkan.
Bagi rumah sakit, keberhasilan dalam mengendalikan populasi nyamuk dengan metode atraktan ini memiliki beberapa manfaat langsung.
Pertama, risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk di dalam lingkungan rumah sakit dapat diminimalkan, yang pada akhirnya meningkatkan keselamatan pasien, staf, dan pengunjung.
Kedua, penurunan jumlah kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dapat mengurangi beban kerja dan biaya pengobatan yang harus ditanggung oleh rumah sakit.
Ini bukan hanya menguntungkan dari sisi kesehatan, tetapi juga meningkatkan reputasi rumah sakit sebagai institusi yang proaktif dalam menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan.
Penggunaan atraktan nyamuk dalam perangkap juga memungkinkan rumah sakit untuk mengurangi ketergantungan pada insektisida kimia. Penggunaan insektisida yang berlebihan seringkali menimbulkan dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Dengan beralih ke atraktan, rumah sakit dapat mengadopsi pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, dengan mengurangi penggunaan insektisida, rumah sakit dapat menghemat biaya jangka panjang terkait pembelian bahan kimia dan perawatan alat semprot.
Lebih lanjut, penggunaan atraktan dapat mendukung program pengelolaan vektor terpadu (Integrated Vector Management) di rumah sakit. Metode ini tidak hanya efektif dalam pengendalian nyamuk, tetapi juga membantu dalam memantau spesies nyamuk yang ada, mengawasi kemungkinan penyebaran patogen, dan memprediksi potensi epidemi penyakit.
Semua ini memberikan nilai tambah bagi operasional rumah sakit, terutama dalam memastikan bahwa fasilitas kesehatan tetap bebas dari ancaman penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Penerapan atraktan nyamuk di lingkungan rumah sakit masih memiliki tantangan. Efikasi atraktan sangat bergantung pada pemilihan senyawa yang tepat dan penempatan perangkap yang strategis.
Setiap spesies nyamuk memiliki preferensi unik terhadap campuran stimulan oviposisi, sehingga atraktan yang efektif untuk satu spesies mungkin tidak bekerja dengan baik untuk spesies lain. Oleh karena itu, penting bagi rumah sakit untuk bekerja sama dengan ahli entomologi dan peneliti untuk memastikan bahwa atraktan yang digunakan sesuai dengan spesies nyamuk yang dominan di lingkungan sekitar.
Selain itu, ada risiko bahwa atraktan dapat menarik nyamuk ke area sensitif di rumah sakit, seperti ruang operasi atau unit perawatan intensif. Oleh karena itu, strategi penempatan perangkap harus dirancang dengan hati-hati untuk meminimalkan risiko ini. Monitoring yang ketat juga diperlukan untuk memastikan bahwa perangkap berfungsi dengan efektif dan tidak menimbulkan masalah baru.
Mengklasifikasikan suatu senyawa sebagai “atraktan nyamuk” memerlukan verifikasi yang tepat terhadap sifat-sifat senyawa dan efek menariknya. Secara khusus, beberapa hal perlu diperhatikan ketika mengevaluasi daya tarik suatu senyawa adalah sebagai berikut.
Spesifik dalam kaitannya dengan spesies nyamuk dan serangga non-target yang berbeda. Spesifik dalam kaitannya dengan tahap fisiologis (tahap belum matang, orang dewasa pemakan gula, betina yang mencari inang, lokasi tempat perkembangbiakan) dan jenis kelamin tertentu,
Kontribusi relatif senyawa terhadap daya tarik bila disajikan secara individu atau dalam kombinasi dengan senyawa lain. Pengaruh dosis terhadap nilai valensi dan bentuk isomer senyawa ketika akan digunakan dan diuji.
Nah, demikian ulasan singkat terkait manfaat atraktan dalam mengurangi risiko penyakit akibat nyamuk di lingkungan rumah sakit.
Author: Dherika
Dormont, L., Mulatier, M., David, C., & Anna, C. (2021). Mosquito Attractants. Journal of Chemical Ecology. 1-44.
National Pest Management Association. (2024). Asian Tiger Mosquitoes – Aedes albopictus. Retrueved from https://www.pestworld.org/pest-guide/mosquitoes/asian-tiger-mosquitoes/ (Accessed: September 5th, 2024).
Ponnusamy, L., Schal, C., Dawn, M.W., Consuelo, A., & Charles, S.A. (2015). Oviposition Responses of Aedes Mosquitoes to Bacterial Isolates from Attractive Bamboo Infusions. Parasites & Vectors, 8(486): 1-8. Doi: 10.1186/s13071-015-1068-y.
Suyudi, A., Fatiqin, A., & Milana, S. (2018). Efektivitas Air Rendaman Cabai Merah (Capsicum annum), Jerami (Oryza sativa), Serbuk Kulit jengkol (Pithecellobium lobattum) sebagai Atraktan terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan. 26-32.
Wooding, M., Naude, Y., Egmont, R., & Marc, B. (2020). Controlling Mosquitoes with Semiochemicals: A Review. Parasites & Vectors, 13(80): 1-20. https://doi.org/10.1186/s13071-020-3960-3.